Cardovanews.com – BATAM – Keberadaan para gelandangan di kawasan Sungai Jodoh, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, kini semakin meresahkan warga dan para pelaku usaha. Aktivitas mereka yang tidak terkendali menimbulkan keresahan dan mengganggu kenyamanan masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung, Kamis (30/10/2025).
Tepatnya di Tanjung Pantun RT 01/RW 02 Sungai Jodoh, para pengusaha sekitar mengeluh pasalnya Para gelandangan kerap tidur di depan ruko, buang air kecil hingga buang air besar (BAB) sembarangan, serta meninggalkan botol minuman keras berserakan di area pertokoan.
“Setiap pagi kami harus membersihkan kotoran dan sisa botol miras yang mereka tinggalkan. Bau tak sedap dan pemandangan kotor ini sangat mengganggu kenyamanan warga serta wisatawan,” ungkap salah satu pengusaha yang enggan disebutkan namanya dengan nada geram.
Masyarakat setempat telah melaporan terkait hal ini dan sudah disampaikan kepada Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat melalui pesan WhatsApp. Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak Dinsos.
“Kami sudah laporkan ke Dinsos, tapi belum ada respon. Sementara ulah mereka semakin menjadi-jadi. Mereka mabuk, berkelahi di jalan, bahkan ada yang memecahkan kaca mobil warga di depan ruko. Ini sudah di luar batas,” ungkap warga.
Usaha Terdampak, Kawasan Kian Kumuh
Sejumlah pelaku usaha di kawasan tersebut, termasuk pengelola Apotek Yanda Farma hingga Burger King, juga menyampaikan keluhan serupa. Mereka menilai keberadaan para gelandangan membuat pelanggan merasa tidak nyaman dan menurunkan citra kawasan Sungai Jodoh sebagai pusat bisnis dan kuliner.
“Banyak pelanggan dari luar kota hingga luar negeri yang mengeluh karena kawasan ini terlihat kotor dan tidak aman. Kalau dibiarkan, kami bisa kehilangan banyak pengunjung,” ujar seorang pengusaha lokal.
Para pengusaha menilai, jika kondisi ini terus berlanjut, maka ekonomi lokal di kawasan Sungai Jodoh bisa terdampak serius. Kawasan yang dulunya ramai kini mulai sepi karena turunnya rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.
Warga Minta Tindakan Tegas dari Dinsos dan Satpol PP
Melihat kondisi yang kian memprihatinkan, warga mendesak Dinas Sosial Kota Batam bersama Satpol PP segera turun tangan melakukan penertiban dan pembinaan. Mereka berharap para gelandangan tidak hanya dipindahkan secara paksa, tetapi juga diberi solusi agar tidak kembali ke jalan.
“Kami ingin gelandangan ini segera di tindak, tapi perlu penanganan yang manusiawi dan terarah. Pemerintah harus tegas agar kawasan ini tidak semakin kumuh,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Butuh Solusi Jangka Panjang
Selain penertiban, warga juga berharap pemerintah menyediakan tempat penampungan sementara dan program pembinaan keterampilan kerja bagi para gelandangan. Tujuannya agar mereka bisa mandiri dan tidak lagi bergantung hidup di jalanan.
“Kalau hanya razia sesaat, masalah ini akan muncul lagi. Harus ada pembinaan agar mereka punya pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik,” ungkap warga Rt 001/ Rw 002.
Harapan Warga: Sungai Jodoh Kembali Tertib dan Aman
Kini, masyarakat Sungai Jodoh menantikan langkah nyata dari pemerintah daerah dan aparat terkait. Mereka menegaskan tidak akan tinggal diam jika kondisi ini terus dibiarkan tanpa penyelesaian.
“Kami ingin lingkungan yang bersih, aman, dan tertib. Sudah saatnya pemerintah turun tangan menata kembali Sungai Jodoh agar menjadi kawasan yang nyaman bagi warga, pengusaha, dan wisatawan, Warga.
(Red).










