Cardovanews.com – JAKARTA – Transformasi yang dijalankan Badan Pengusahaan (BP) Batam di bawah kepemimpinan Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra mendapat apresiasi tinggi dari Komisi VI DPR RI. Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Dalam paparannya, Kepala BP Batam Amsakar Achmad menegaskan bahwa pihaknya terus melaksanakan arahan Presiden RI, khususnya terkait penyelesaian persoalan lahan non-produktif, restrukturisasi organisasi dan tata kerja (SOTK), serta program pemutakhiran legalitas lahan. Ia juga menjelaskan implementasi Peraturan Kepala BP Batam Nomor 6 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Pertanahan, termasuk inovasi layanan digital Land Management System (LMS) untuk mempermudah masyarakat dan investor dalam pengurusan lahan.
DPR Apresiasi Transparansi BP Batam
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, yang memimpin rapat, secara terbuka memuji pemaparan yang disampaikan Amsakar dan Li Claudia. Menurutnya, penjelasan tersebut jauh lebih transparan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
“Saya sudah dua periode di Komisi VI, dan baru kali ini mendapat pemaparan sedetail ini dari BP Batam. Bagaimana cara berinvestasi, bagaimana mendapatkan lahan, semua jelas dan transparan. Dulu gelap gulita, sekarang terang benderang,” ungkap Andre.
Hal senada disampaikan Darmadi Durianto, anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan. Ia menilai pemaparan BP Batam merupakan yang paling komprehensif sepanjang pengalamannya di DPR.
“Presentasi ini yang terbaik, terutama soal LMS. Semuanya gamblang, transparan, dan mudah dipahami,” tegas Darmadi.
Perubahan Signifikan di Era Amsakar–Li Claudia
Apresiasi juga datang dari Mufti Anam, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan. Menurutnya, transformasi BP Batam di bawah kepemimpinan Amsakar–Li Claudia menunjukkan keseriusan dalam membenahi tata kelola lahan dan investasi.
“Selama enam tahun saya di Komisi ini, baru kali ini mendapat penjelasan komprehensif dari BP Batam. Dulu pengelolaan lahan di Batam terasa semrawut. Padahal Batam dekat Singapura, biayanya lebih murah, lahannya luas, tapi tidak ada kemauan dari pimpinan sebelumnya,” ujarnya.
Mufti menambahkan, kepemimpinan Amsakar dan Li Claudia dinilai cepat tanggap serta langsung turun ke lapangan untuk memastikan permasalahan benar-benar ditangani.
“Apa yang disampaikan sesuai dengan fakta di lapangan. Itu membuat kami yakin transformasi ini nyata, bukan sekadar wacana,” tutupnya.
BP Batam Terus Dorong Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Dengan adanya sistem LMS dan restrukturisasi kelembagaan, BP Batam berharap mampu menciptakan ekosistem investasi yang lebih sehat, transparan, dan kompetitif. Langkah ini dinilai sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat Batam sebagai pusat investasi strategis di kawasan Asia Tenggara.
(Red).