Driver Online Batam Tolak Penutupan Maxim, KOMANDO dan KDOB Desak Pemerintah Selamatkan Mata Pencaharian Driver

Foto Konsolidasi driver maxim

created by InCollage

Cardovanews.com – Batam – Gelombang penolakan terhadap rencana penutupan aplikator transportasi online Maxim kembali menguat. Kali ini datang dari Komunitas Andalan Driver Online (KOMANDO) bersama Koalisi Driver Online Batam (KDOB)yang secara resmi menggelar deklarasi di Markas Besar KOMANDO, Mitra 10 Batam Center, pada Minggu (5/10/2025).

Deklarasi ini menjadi bentuk sikap tegas para driver online di Kota Batam yang menilai kebijakan penutupan Maxim bukanlah langkah solusi, melainkan potensi pemicu masalah baru di sektor transportasi daring.

Ketua KOMANDO, Feriyandi Tarigan, menegaskan bahwa akar persoalan sebenarnya bukan terletak pada keberadaan satu aplikator, melainkan pada ketidak patuhan seluruh aplikator terhadap Surat Keputusan (SK) Gubernur terkait tarif roda dua (R2) dan roda empat (R4).

“Semua aplikator saat ini melanggar SK Gubernur tentang tarif. Jadi kalau hanya Maxim yang ditutup, itu bukan solusi, malah menambah masalah baru di Batam,” tegas Feriyandi dalam orasinya.

Selain menyoroti aspek regulasi, para driver juga mengingatkan dampak sosial dan ekonomi yang akan muncul apabila penutupan benar-benar dilakukan. Feriyandi mencontohkan kasus di Kalimantan Timur, di mana penutupan kantor Maxim berimbas pada ribuan driver kehilangan mata pencaharian tanpa kejelasan nasib.

“Kalau jadi ditutup, bagaimana nasib kawan-kawan R2 dan R4 yang hanya punya satu akun Maxim? Mereka akan kehilangan penghasilan. Situasi ini bisa menimbulkan keresahan baru,” ujarnya menambahkan.

Sebagai solusi jangka panjang, KOMANDO bersama KDOB mendorong pemerintah untuk menghadirkan aplikasi transportasi online milik negara yang dapat menjadi penyeimbang pasar sekaligus memberikan kepastian hukum dan keadilan tarif bagi seluruh driver.

Mereka juga menuntut pemerintah agar menetapkan regulasi yang transparan, mengawasi seluruh aplikator secara ketat, serta memastikan kesejahteraan para mitra driver tidak dikorbankan demi kepentingan korporasi.

“Kami akan terus memperjuangkan hak-hak seluruh driver online Indonesia, khususnya di Provinsi Kepulauan Riau. Harapan kami, pemerintah tidak hanya fokus menutup satu aplikasi, tetapi menciptakan solusi jangka panjang yang berpihak pada kesejahteraan driver,” tutup Feriyandi.

Dengan deklarasi ini, KOMANDO dan KDOB menegaskan diri sebagai garda terdepan perjuangan para driver online di Batam, yang bukan hanya menolak ketidakadilan, tetapi juga menuntut kehadiran negara dalam membangun ekosistem transportasi digital yang sehat dan berkeadilan.

(Red).