Cardovanews.com – Bupati Toba, Efendi Sintong Panangian Napitupulu sejak dilantik hingga 8 bulan berjalan kepemimpinannya bersama wakilnya Murfi Sitorus terus menjadi perhatian publik terutama warga Toba yang menyebar diseluruh penjuru, Jumat (3/10/2025).
Publik menanti sepak terjang Bupati yang sarat pengalaman politik sejak usia muda ini. Termasuk sikap bupati menyusun formasi dilevel Eselon II atau setara kepala Dinas yang menjadi ujung tombak pemerintahannya mengeksekusi kebijakan untuk mewujudkan janji janji ke masyarakat Toba saat kampanye.
Pro kontra penilaian publik sudah pasti terjadi karena figur Bupati ini berhasil mengambil hati penduduk kabupaten Toba hingga menyingkirkan tiga kompetitor lainnya di Pilkada 2024 tahun lalu.
Karena itu Info Indonesia mendapatkan kesempatan mewawancarai Bupati yang diwakilkan ke Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdakab Toba, Joni Lubis diruang kerjanya. Karena baik Bupati maupun wakil Bupati sedang bertugas di Jakarta.
Joni Lubis memulai penjelasannya terkait sikap bupati yang hingga kini 8 bulan setelah bertugas memberikan kesempatan untuk mengamati, menilai kinerja jajarannya agar dalam kebijakan berikutnya bisa seobjektif mungkin menyusun formasi yang tepat mengisi jabatan jabatan yang dibutuhkan sesuai kompetensi masing masing pada tempat yang dibutuhkan.
“Pak bupati ini punya cara yang khas dari pemimpin sebelumnya. Sekalipun banyak pihak yang menduga akan melakukan rotasi mutasi yang dikait kaitkan dengan kepentingan politik dukung mendukung, tapi hal itu tidak dilakukan. Beliau memberikan waktu yang cukup untuk dapat menilai secara objektif jajarannya. Hal ini tentu untuk menghindari tudingan kepemimpinan yang buruk dan kelompok kelompok”, jelas Joni.
Selanjutnya kondisi rill yang ada di kabupaten Toba ini, karena beliau memang sudah 10 tahun mengabdi di legislatif jadi paham betul kondisinya. Diperkuat pak Murfi yang memang berkarir puluhan tahun sebagai ASN dan karir puncak sebagai Sekda, kompak dan bersinergi untuk membuktikan komitmennya, kata Joni.
Lebih jauh Joni Lubis mengurai dua problem prioritas yang akan dieksekusi secepatnya disektor pariwisata danau toba yakni, pembersihan ecek gondok yang menyelimuti tidak kurang dari 50 ha danau Toba kawasan kabupaten Toba ini dan keberadaan ikan Renfill yang menjadi predator bagi ikan ikan lainnya. Kondisi ini sangat memperihatinkan dan kami sedang menjalin kerjasama dengan TNI untuk mempercepat target tersebut, katanya.
Selanjutnya bila kedua problem besar tersebut telah selesai, kami canangkan akan menebar benih ikan dari beragam spesies diantaranya jahit, ikan mas dll dengan jumlah yang sangat besar.
Joni menambahkan, kedua problem tersebut membutuhkan sinergi dengan Pemkab lainnya pemilik kawasan danau Toba yakni, Tapanuli Utara, Humbahas, Samosir, Simalungun dan Dairi. Karena bila hal tersebut tidak dilakukan secara massif dan kontiniu, maka tingkat keberhasilannya akan minim, katanya.
Berikutnya yang juga prioritas dan sedang dilakukan terobosan adalah terkait infrastruktur jalan. Perlu kami jelaskan bahwa kondisi jalan di kabupaten ini cukup baik dan dari pendataan riil kami setelah mengecek keseluruhan jalan jalan yang ada dikabupaten ini 58% kondisinya cukup baik. Namun ada tiga kecamatan yang sedikit tertinggal yakni kecamatan Habinsaran, Borbor dan Nassau.
Dari letak topografi ketiga kecamatan yang berbatasan dengan kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) ini, jaraknya dengan Balige ibukota kabupaten Toba itu 60 km.
Karena itu pak Bupati melakukan terobosan terobosan yang dengan menggandeng pemerintah provinsi Sumatera Utara untuk mengeksekusi pembangunan jalan sepanjang kurang lebih 5 km tahun depan oleh Pemprov Sumut dan ini sudah disetujui gubsu, pak Bobby Nasution usai meninjau langsung kelokasi beberapa waktu lalu, terang Joni.
Untuk diketahui, Visi Kabupaten Toba yakni TOBA MANTAP 2029 yaitu Maju Daerahnya, Sejahtera Rakyatnya dan Berkelanjutan Pembangunannya.
Sedangkan Misinya ditunagkan dalam 6 point yakni :
1. Membangun Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan berakhlak
2. Membangun Infrastruktur yang terintegrasi dan merata untuk mendukung kemandirian daerah
3. Meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat berbasis potensi daerah
4. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih sebagai pelayan (Parhobas) rakyat
5. Meningkatkan keamanan dan ketertiban
6. Melestarikan nilai budaya dan kearifan lokal.
Sebagai gambaran figur Bupati Effendi Sintong Panangian Napitupulu lahir 15 Mei 1984 dan selama 10 tahun sejak 2014 hingga 2024 menduduki posisi ketua DPRD Toba.
[SP]